M. Syahrizal
11108369
3KA20



HANYA KALIMAT YANG TERSUSUN DARI KATA DAN KATA YANG TERLAHIR LEWAT RASA



Mereka jarang tersenyum bukan karena mereka enggan untuk tersenyum. Tapi hidup dan waktu seolah menuntut mereka untuk menghabiskan sebagian besar kehidupan untuk bekerja keras sehingga terkadang mereka lupa bahwa ada waktu untuk tersenyum. Seolah dunia begitu keras menuntut mereka hingga mereka lupa untuk tertawa. bahkan mereka tidak punya waktu untuk tersenyum. Apa mereka lupa cara tersenyum? Atau karena mereka tak pernah menerima senyuman, makanya mereka tak tahu lagi bagaimana caranya tersenyum?
Terkadang dunia memang terlalu keras pada mereka. Bukan dunia sebagai objek, tapi dunia dengan manusianya. Bagaimana jika sesekali kita tidak menghabiskan waktu di tempat-tempat yang indah? Kenapa kita tak meluangkan waktu sejenak untuk memperhatikan mereka? Jika tak mau atau tak mampu membantu mereka dengan materi, tidak ada salahnya juga kita menghargai mereka dengan sebuah senyuman ikhlas dari wajah kita. Bukankah mereka juga saudara kita???
Andai kita punya waktu untuk memperhatikan kehidupan mereka yang begitu sederhana. Maka kita akan menemukan kehidupan yang begitu indah. Di sana kita sadar betapa lebih beruntungnya kita….tidak ada salahnya sesekali kita berjalan kaki sendirian di tengah keramaian sambil memperhatikan lingkungan kita. Cobalah luangkan waktu sedikit saja untuk itu. Sekali lagi, jika tak dapat memberi pada mereka, paling tidak kita bisa sadar dan lebih memahami lagi hidup kita.
Mereka hebat. Dengan kehidupan yang begitu keras, mereka tetap bisa menjalaninya. Meski tak tahu dengan apa hidup ini akan dilanjutkan esok hari dan dengan apa perut mereka akan diisi, mereka tetap menanti datangnya mentari pagi. Mereka bilang kalau mereka percaya bahwa selama mereka masih hidup, maka rezeki dari Tuhan akan tetap ada untuk mereka,rezeki akan tetap ada selama mereka masih percaya dan mau berusaha serta berdo’a.
Mereka dengan kesederhaannya selalu bahagia dan bersyukur ketika mendapatkan sejumlah uang. Jika orang kaya yang menerima uang sejumlah itu, mungkin mereka menganggap uang itu tak berarti apa-apa. Tapi mereka tetap tersenyum ketika mendapatkannya. Mengapa harus ada perbedaan seperti itu?
Jika si miskin datang ke rumah si kaya, sangat jarang atau bahkan tak akan ada sambutan hangat bagi mereka. Tapi, ketika si kaya yang datang ke rumah si miskin, maka si miskin terlihat begitu menghargai. Seolah mereka didatangi oleh tamu agung di rumahnya. Sekali lagi, mengapa harus ada perbedaan seperti itu?
Jika suatu ketika si miskin dengan pakaiannya yang tampak lusuh dan kotor terjatuh, maka si kaya tak akan menghiraukan karena mungkin bagi mereka tidak akan menimbulkan manfaat apa-apa bagi dirinya. Yang ada paling hanya akan mengotori pakaiannya, mungkin itulah yang ada di fikirannya. Tapi, si miskin masih tetap berbeda dengan si kaya. Ketika keadaan berbalik, maka si miskin akan tetap membantu. Si miskin begitu penghiba. Hati mereka begitu lembut, sehingga tak mampu membiarkan orang lain dalam kesusahan karena mereka tahu bagaimana rasanya kesusahan itu.

Demi untuk sesuap nasi mereka rela kepanasan, kehujanan, bahkan kadang ada yang mencela mereka...dengan hanya bermodal suara yang tidak begitu merdu serta alat yang bisa di jadikan musik. Tapi itu semua tidak bisa membuat mereka untuk menyerah, karna bagi mereka hidup itu memang penuh dengan perjuangan dan hidup itu bukan sebuah pilihan. Jika dengan segitu saja mereka menyerah, dengan apa nanti mereka bisa memperpanjang hidup mereka esok.
Anak jalanan bukan lah anak nakal atau anak gembel...anak jalanan adalah sang penghibur.
Mereka selalu menghibur kita ketika kita sedang berada dalam perjalanan meski hati mereka tak terhibur.
Janganlah memandang anak jalanan dengan sebelah mata, mulai sekarang dan seterusnya, pandang lah mereka dengan kedua mata kita dan jadikan mereka sebagai motifasi hidup kita, karna mereka selalu bersyukur dengan apa yang mereka dapat dan selalu berusaha agar bisa menjadi yang terbaik.

M. Syahrizal
11108369
3KA20


>Kesimpulan Tajuk Rencana “Pemberantasan Korupsi Terancam”
>dari koran kompas senin, 7 februari 2010


Pemberantasan korupsi di Indonesia kini terancam gagal. Korupsi sebagai fakta dan masalah, akhir-akhir ini juga diungkapkan dengan fakta dan angka. Misalnya, 17 Gubernur yang masih menjabat ataupun mantan Gubernur yang terlibat kasus korupsi, anggota DPR 1999-2004 dari beberapa fraksi, dan yang paling sering diberitakan saat ini adalah kasus perpajakan yang dilakukan oleh Gayus Tambunan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskan Wapres Boediono untuk mempelajari masalah tersebut secara komprehensif, termasuk mengambil langkah selanjutnya. Tidak hanya itu, Jaksa Agung dan Kapolri bekerja sama dan bersinergi dengan KPK berkonsultasi dan mengambil tindakan konkret. M Dan masih dipertanyakan sikap Komisi III DPR yang menolak kehadiran dua unsur pimpina KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, dalam rapat DPR dengan KPK yang membuat kita cemas dan khawatir akan kebulatan tekad dan komitmen untuk memberantas korupsi surut lagi.

M. Syahrizal

11108369

3ka20

Contoh paragraf deduktif 1:

Desakan masyarakat agar Jakarta segera memiliki jalur khusus sepeda akan

segera terjawab. Mulai awal 2010, jalur khusus pesepeda pertama di Ibu Kota

akan disediakan di sepanjang ruas antara Lebak Bulus dan Jalan Sisingamangaraja,

Jakatra Selatan. “Persiapan masih dilakukan, termasuk bagaimana teknis penyediaan

jalur sepeda ini. Namun demikian, kami sudah siap untuk menyediakan jalur sepeda

bagi masyarakat. Diharapkan awal tahun 2010 sudah bisa direalisasikan,” kata

Wali Kota Jakarta Selatan. Penyediaan jalur khusus sepeda merupakan program

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Diharapkan, jika jalur khusus di Jakarta Selatan

sukses melayani kebutuhan masyarakat, jalur serupa akan dibangun di kawasan lain

di Jakarta.

Contoh paragraph deduktif 2:

Memasuki abad ke-21, sejumlah masalah kependudukan turut serta menghadang
umat manusia secara “ Tumpang tidih “. Sebagai contoh masalah lanjut usia (lansia)
muncul pada saat pertambahan penduduk masih besar. Kemiskinan menjadi kian
kasat mata di tengah rumitnya masalah ketenaga kerjaan. Masalah kesehatan pun
turut mewarnai laskap kehidupan pada awal millennium ketiga, Terutama menyangkut
kesehatan wanita dan anak-anak

nama : m . syahrizal
kelas : 3ka20
npm : 11108369


 Mereka berteman sejak kelas 1 SMP. Mereka selalu bersamaan, bahkan sampai memilih sekolah SMU pun mereka samaan(bersamaan).
• Alas an : sebaiknya kalimat diatas tidak menggunakan tanda titik di tengah kalimat agar menjadi kalimat yang dapat berdiri sendiri
• Kalimat yang benar : Mereka berteman sejak kelas 1 SMP, mereka selal bersamaan bahkan sampai memilih sekolah SMU pun mereka samaan(bersamaan).
 Pada suatu hari saat mereka sedang ngumpul-ngumpul di kantin
• Alasan : kata ngumpul-ngumpul yang menjadi konjungsi/penghubung dalam kalimat ini seharusnya diganti dengan kata berkumpul.
• Kalimat yang benar : pada suatu hari saat mereka sedang berkumpul dikantin
 Canda dan tawa mereka ditempat itu terlihat sangat akrab sekali. Setelah beberapa lama mereka saling bersendagurau,
• Alasan : tanda titik ditengah kalimat seharusnya dihilingkan dan digunakan diujung kalimat
• Kalimat yang benar : canda dan tawa mereka ditempat itu terlihat sangat akrab sekali setelah beberapa lama mereka saling bersendagurau.
 Akhirnya Kiki meminta izin kepada mereka untuk pulang, karena yang semakin sorenya hari
• Alas an : seharusanya tanda “koma” ditengah kalimat dihilangkan dan kata penghubung “yang” dihilangkan juga
• Kalimat yang benar : akhirnya kiki meminta izin kepada mereka untuk pulang karena semakin sorenya hari